Ini Dia Ciri-Ciri Penderita Anoreksia!
Anoreksia nervosa, umumnya disebut sebagai anoreksia adalah gangguan makan serius yang ditandai oleh ketakutan berlebihan terhadap berat badan dan keinginan untuk menjaga berat badan serendah mungkin. Orang yang menderita anoreksia cenderung memiliki pandangan yang terdistorsi terhadap tubuh mereka sendiri dan sering kali berusaha untuk menurunkan berat badan secara drastis.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dapat membantu mengidentifikasi orang yang menderita anoreksia:
-Penurunan berat badan yang drastis: Salah satu ciri paling jelas dari anoreksia adalah penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Orang dengan anoreksia sering kali menjaga pola makan yang sangat terbatas, bahkan hingga menolak makanan sepenuhnya. Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti diet ekstrem, penggunaan obat penurun nafsu makan, atau melakukan aktivitas fisik berlebihan untuk mencapai penurunan berat badan yang dramatis.
-Kecemasan berlebihan tentang berat badan dan bentuk tubuh: Individu yang menderita anoreksia cenderung memiliki kecemasan yang berlebihan terkait berat badan dan bentuk tubuh mereka. Mereka seringkali merasa gemuk, meskipun dalam kenyataannya mereka mungkin sangat kurus atau kurus secara tidak sehat. Obsesi mereka terhadap berat badan dan penampilan fisik dapat memengaruhi segala aspek kehidupan mereka.
-Gangguan pola makan: Orang dengan anoreksia seringkali memiliki pola makan yang tidak sehat atau tidak teratur. Mereka mungkin hanya makan makanan tertentu dengan jumlah yang sangat sedikit, menghindari makanan yang mengandung lemak atau kalori, atau bahkan menghitung kalori dengan obsesif. Beberapa orang dengan anoreksia juga mungkin mengalami periode makan berlebihan diikuti oleh perasaan bersalah dan upaya untuk mengeluarkan makanan yang telah dimakan (pemuntah).
-Perubahan fisik yang terlihat: Anoreksia dapat menyebabkan perubahan fisik yang dapat dilihat, termasuk penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang berlebihan, penurunan energi, kulit kering, rambut rontok, dan kuku rapuh. Selain itu, orang dengan anoreksia juga dapat mengalami gangguan hormon, gangguan menstruasi, atau pertumbuhan tulang yang terhambat pada remaja.
-Perubahan perilaku dan suasana hati: Menderita anoreksia juga dapat memengaruhi perilaku dan suasana hati seseorang. Orang dengan anoreksia seringkali menjadi lebih terasing, tertutup, dan Mengasingkan diri dari lingkungan sosial dan menghindari situasi makan bersama. Mereka mungkin terobsesi dengan makanan, menghabiskan waktu yang lama dalam perencanaan dan persiapan makanan, namun seringkali tidak mengonsumsinya.
-Rasa rendah diri yang ekstrem: Orang dengan anoreksia seringkali memiliki persepsi diri yang sangat rendah. Mereka merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka, bahkan jika mereka sudah dalam keadaan kurus atau sangat kurus. Perasaan rendah diri ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka dan mengganggu fungsi sosial dan emosional.
-Peningkatan obsesi terhadap makanan dan kontrol: Orang dengan anoreksia dapat menjadi sangat obsesif terhadap makanan, menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makanan, membaca label nutrisi, atau menghitung kalori. Mereka juga mungkin memiliki keinginan kuat untuk mengendalikan dan membatasi asupan makanan mereka.
-Kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dinikmati: Orang dengan anoreksia seringkali kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati. Mereka dapat menarik diri dari hobi, olahraga, atau acara sosial karena obsesi mereka terhadap makanan, berat badan, dan penampilan.
-Gangguan tidur dan kelelahan: Anoreksia dapat menyebabkan gangguan tidur seperti kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Selain itu, kekurangan nutrisi yang parah juga dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan penurunan energi secara keseluruhan.
Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini mungkin tidak semuanya muncul pada setiap individu yang menderita anoreksia, dan setiap orang dapat menunjukkan tingkat keparahan yang berbeda. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda anoreksia, penting untuk mencari bantuan medis dan dukungan yang sesuai untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Ingatlah bahwa anoreksia adalah gangguan serius yang memerlukan perhatian dan intervensi profesional.
Sumber:
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.
Arcelus, J., Mitchell, A. J., Wales, J., & Nielsen, S. (2011). Mortality rates in patients with anorexia nervosa and other eating disorders: a meta-analysis of 36 studies. Archives of General Psychiatry, 68(7), 724-731. doi:10.1001/archgenpsychiatry.2011.74
Treasure, J., Claudino, A. M., & Zucker, N. (2010). Eating Disorders. The Lancet, 375(9714), 583-593. doi:10.1016/S0140-6736(09)61748-7
Bulik, C. M., Sullivan, P. F., & Kendler, K. S. (2003). Genetic and environmental contributions to obesity and binge eating. International Journal of Eating Disorders, 33(3), 293-298. doi:10.1002/eat.10130